MODUL 2
Sumber Daya Manusia Global dan Keunggulan Kompetitif
KEGIATAN BELAJAR 1
Globalisasi dan Tantangan manajemen Sumber Daya Manusia
A. TANTANGAN LINGKUNGAN BISNIS GLOBAL
1. Pergeseran Bisnis Global
Lingkungan bisnis global telah memberikan pengaruh cukup besar terhadap sumber daya manusia, khususnya antara tahun 1980 dan 1990-an. Anthony, cacmar, dan perrewe (2002) menyatakan bahwa setelah berakhirnya perang dunia 2 tahun 1945 lingkungan bisnis global telah mengalami perubahan secara dramatis.
2. Alasan Meningkatnya Bisnis Global
Alasan meningkatnya bisnis global yang paling umum adalah keinginan untuk menurunkan biaya.
3. Pola operasi Bisnis Global
Menurut Anthony, cacmar, dan Perrewe (2002) perbedaan budaya seringkali menjadi isu kunci perbedaan tersebut. Disamping perbedaan budaya beberapa perbedaan lain diantara adlah perbedaan lingkungan politik, aspek legal, insfrastruktur dan praktek bisnis. Pe,ilihan ekspatriat merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang sangat penting dalam bisnis global pada saat ini.
B. TANTANGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Organisasi harus memusatkan perhatiannya pada usaha menarik dan mempertahankan karyawan dengan talenta tinggi. Manajemen sumber daya manusia harus lebih banyak berintegrasi baik kedalam manajemen organisasi maupun kedalam proses perencanaan strategis organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus berperan lebih luas karena lingkungan organisasional semakin beragam dan kompleks. Ada beberapa tantangan lain yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia di masa mendatang. Secara lebih rinci berbagai tantangan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
1. Keberagaman Angkatan Kerja
Salah satu tantangan bagi manajemen sumber daya manusia (saat ini dan di masa mendatang) adalah munculnya kecendrungan keberagaman angkatan kerja. Dimensi keberagaman di tempat kerja mencakup (diantaranya) usia, suku bangsa, asal keturunan, jender, kemampuan/kualitas fisik, ras, orientasi seksual, latar belakang pendidikan, lokasi geografi, pendapatan, status perkawinan, keyakinan agama, dan pengalaman kerja.
Kondisi keberagaman di tempat kerja ini secara nyata di hadapi terutama oleh perusahaan-perusahaan multinasional (MNCs) yang telah beroperasi pada skala global dan mempekerjakan orang-orang yang berbeda latar belakang asal Negara, etnik, dan budaya.
2. Perubahan Perundang-undangan
Undang-undang, peraturan-peraturan pemerintah baik pusat maupu daerah, serta keputusan pengadilan adalah cukup signifikan berpengaruh terhadap manajemen sumber daya manusia. Banyaknya peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan oleh pemerintah telah meletakkan beban berat bagi manajer sumber daya manusia.
3. Perubahan Organisasi secara Struktural
Beberapa perubahan structural diantaranya disebabkan oleh adanya perampingan organisasi (downsizing), outsourcing, dan reengineering. Downsizing adalah proses pengurangan sejumlah besar manajer dan karyawan.
Outsourcing mengacu pada pekerjaan yang disubkontrakkan pada suatu perusahaan yang memang spesialis di dalam tugas-pekerjaan yang di subkontrakkan tersebut. Rentang aktivitas outsourcing cukup luas mulai dari pembuatan suku cadang mesin sampai dengan fungsi perekrutan.
Reengineering mengacu pada proses pemikiran ulang secara mendasar dan pendesainer ulang proses bisnis secara radikal untuk mencapai perbaikan-perbaikan secara dramatis pada biay, kualitas, pelayanan, dan keceopatan. Proses reengineering pada umumnya pada umumnya mengakibatkan perubahan yang besar di dalam manajemen dan struktur organisasi.
4. Perubahan secara Teknologis dan Manajerial di dalam Organisasi
Perubahan manajerial dalam organisasi yang memiliki dampak pada manajemen sumber daya manusia pada saat ini adalah pemberdayaan karyawan dan tim kerja yang mandiri.
C. IMPLIKASI TANTANGAN BISNIS
Menurut Ulrich (1997) ada tiga implikasi tantangan bisnis, yaitu implikasi pada sifat kompetisi, implikasi pada pemimpin masa depan, dan implikasi pada sumber daya manusia sebagai profesi. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut.
1. Implikasi pada Sifat Kompetisi
Menurut Ulrich (1997), meskipun para pesaing telah belajar untuk meniru tentang biaya, teknologi, distribusi, proses pembuatan produk, dan fitur produk, namun perusahaan harus tetap unik. Respons perusahaan terhadap tantangan kompetitif adalah mereka harus berfokus pada kapabilitas orgaisasional seperti kecepatan, daya tanggap (responsiveness), daya hubungan (relationship), kegesitan, pembelajaran, dan kompetensi karyawan.
2. Implikasi pada Kepemimpinan Masa Depan
Salah satu implikasi tantangan bisnis pada kepemimpinan masa depan adalah para pemimpin pada semua level perusahaan harus mendambakan dan berkomitmen untuk menang. Namun demikian, para pemimpin harus membuat jalan agar keinginan menang tersebut dapat tercapai. Para pemimpin yang sukses di masa depan adalah mereka yang dapat menciptakan kapabilitas organisasional.
3. Implikasi pada Sumber Daya Manusia sebagai Profesi
Agenda baru bagi para manajer sumber daya manusia adalah mereka harus berfokus pada pemenang kompetisi. Sebagai pemenang kompetisi professional sumer daya manusia harus berfokus kepada kemampuan mereka menyelenggarakan pelayanan dari pada sekedar melakukan pekerjaan dengan baik.
D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI MASA MENDATANG
Di masa mendatang para manajer sumber daya manusia harus bekerja keras mengatasi anggapan negatif dan bisa yang dikaitkan dengan manajemen sumber daya manusia. Hal ini dapat dilakukan dalam beberapa cara:
1. Manajer sumber daya manusia harus menjadi pebisnis yang profesional.
2. Manajer sumber daya manusia harus memiliki pengetahuan yang baik tentang trend an isu yang berkembang pada masa ini dan di masa mendatang.
3. Manajemen sumber daya manusia harus meningkatkan keefektifan pemanfaatan sumber daya manusia di dalam organisasi.
KEGIATAN BELAJAR 2
Keunggulan Kompetitif dan Sumber Daya Manusia Strategis
A. KEUNGGULAN KOMPETITIF
Keunggulan kompetitif mengacu kepada kemampuan organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada posisi yang relative menguntungkan terhadap perusahaan-perusahaan lain dalam industri. Keunggulan kompetitif dapat di capai melalui cara mengatrol kapabilitas perusahaan secara efektif.
Ada dua prinsip utama yang menjelaskan sejauh mana suatu organisasi memiliki keunggulan kompetitif:
1. Nilai pelanggan
Perusahaan dapat membangun keunggulan kompetitif melalui peningkatan nilai yang diterima pelanggan dari mengonsumsi barang dan jasa perusahaan.
Keunggulan kompetitif terjadi jika berdasarkan persepsi pelanggan, mereka memperoleh nilai lebih tinggi dari transaksinya dengan organisasi yang bersangkutan disbanding dengan perusahaan lainnya.
2. Memelihara keunikan
Prinsip kedua dari keunggulan kompetitif yaitu, diturunkan dari penawaran suatu produk atau jasa dimana perusahaan pesaing tidak dapat dengan mudah untuk meniru atau mengcopy. Ada tiga tipe tradisional sumber daya untuk menawarkan keunikan kepada pelanggan, yaitu capital finansial, capital fisik, dan capital manusia.
B. KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN PRAKTEK-PRAKTEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia memainkan peranan penting yang menghasilkan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif tersebut.
Praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang dapat membantu perusahaan dalam menciptakan keunggulan kompetitif dikelompokan ke dalam empat dimensi yaitu lingkungan sumber daya manusia, usaha mendapatkan dan menyiapkan sumber daya manusia, penilaian dan pengembangan sumber daya manusia, serta memberi kompensasi sumber daya manusia.
C. PERLUASAN PERANAN MSDM DALAM MEMENUHI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Menurut pendapat para peniliti dan teorefisi aset sumber daya manusia dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan karena aset-aset manusia tersebut mempunyai pengetahuan dan kompleksitas social yang sulit ditiru oleh para pesaingnya.
Sejumlah praktik manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan adalah kepastian kerja, selektifitas dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian informasi, keter;ibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan dan pengembangan keterampilan, penggunaan dan keterampilan silang, kesamaan semua orang (upah gaji tida jauh selisihnya), serta kenaikkan pangkat bagi orang dalam.
Cara mengelola SDM agar mampu berkompetisi adalah sebagai berikut:
1. Perubahan lingkungan bisnis organisasi
Tindakan melakukan sebuah perubahan mendasar dalam lingkungan bisnis organisasi akan menuntut peran MSDM yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan lingkungan bisnis secara signifikan akan ditandai dengan bergejolaknya lingkungan bisnis, kondisi bisnis yang semakin kompleks, tidak dapat di prediksi, dan meningkatnya biaya-biaya operasi.
2. Kepastian Urgensi
Kepastian urgensi tenaga kerja ditengah ketidak pastian kondisi perekonomian local dan global kritisnya peran SDM tidak disertai dengan sifat kepastian tenaga kerja namun sebaliknya justru terdapat peningkatan ketidakpastian tenaga kerja yang dihadapi organisasi bisnis.
3. Reposisi Manajmen SDM
Upaya menghadapi isu bisnis dan rencana operasi dengan mempertimbangkan isu pada masing-masing jenjang organisasi menyebabkan perusahaan perlu melakukan repposisi fungsi SDM antara lain adalah sebagai berikut:
a. Mengelola SDM untuk menciptakan kemampuan (kompetensi) SDM.
b. Mengelola diversitas sumber daya manusia untuk meraih keunggulan bersaing.
c. Mengelola SDM untuk meningkatkan daya saing.
d. Mengelola SDM untuk menghadapi globalisasi
4. Sukses mengelola SDM untuk Keunggulan Bersaing
Tercapainya sebuah kesuksesan mengelola SDM potensial yang dimiliki ornganisasi bisa menjadi sumber kunggulan kompetitif lestari serta tidak mudah ditiru pesaing.
D. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA STRATEGIK
Manajemen strategik adalah sebuah proses, suatu pendekatan untuk mengatasi tantangan kompetitif yang dihadapi organisasi.manajemen sumber daya manusia strategic dapat digambarkan sebagai “pola penyebaran sumber daya manusia dan aktifitas-aktifitasnya secara terencana yang ditujukan untuk memungkikan organisasi mencapai sasarannya”.
1. Proses Manajemen Strategik
Proses manajemen strategic memiliki dua tahapan berbeda tetapi saling bergantungan satu sama lain, yaitu formulasi strategi dan implementasi strategi.
2. Peran Sumber Daya Manusia Dalam Formulasi Strategi
Ada empat level keterkaitan antara fungsi sumber daya manusia dengan fungsi manajemen strategik:
a. Keterkaitan Administratif
Keterkaitan Administratif lebih di fokuskan kepada aktifitas sehari-hari. Disini ada fungsi perencanaan bisnis strategi perusahaan, tetapi tanpa masukan apapun dari departemen sumber daya manusia.
b. Keterkaitan Satu Arah (one-way)
Pada pertalian level ini fungsi perencanaan bisnis perusahaan mengembangkan rencana strategic dan kemudian mereka informasikan mengenai rencana tersebut kepada fungsi smber daya manusia.
c. Keterkaitan Dua Arah (two-way)
Pada keterkaitan dua arah ini mengizinkan adanya pertimbangan isu-isu sumber daya manusia selama proses formulasi strategi.
Fungsi perencanaan strategic dan fungsi sumber daya manusia saling ketergantungan dalam keterkaitan dua arah ini.
d. Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan berbasis pada kontinuitas dari pada interaksi sekuensial. Perusahaan dengan keterkaitan integrative memiiki fungsi sumber daya manusia yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi.
e. Formulasi Strategi
Ada empat proses manajemen strategic yang relevan dengan formulasi strategic yaitu misi organisasi, sasaran organisasi, analisis eksternal berisi kajian tentang lingkungan operasi perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan stratejik, komponen analisis internal berusaha untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi.
f. Implementasi Strategi
Ada lima variable penting yang menentukan keberhasilan implementasi strategi, yaitu struktur organisasional, rancangan tugas, proses seleksi pelatihan dan pengembangan staf, system penghargaan, tipe-tipe informasi dan system informasi.
Tiga pokok tanggung jawab manajemen sumber daya manusia dalam implementasi strategi, yaitu tugas, orang, dan system penghargaan.